Tuesday, 23 November 2010

“Backpacking itu….” Boody Backpacker menjawab

Saat ini pastinya telinga kita sudah familiar dengan kata Backpacking, khususnya buat para anak muda jaman sekarang, backpacking merupakan hobi baru yang menyenangkan. Namun, kadang banyak orang yang masih bingung ketika ditanya “Apa sih Backpacking itu?”. Macem-macemlah jawaban yang muncul. Ada yang bilang backpacking itu jalan-jalan ke mall (itu mah shopping), nonton di bioskop luar kota dan hang out di kafe (kalo itu nangkring), malah ada juga yang bilang kalo backpacking itu bepergian dari Jakarta ke Papua dengan modal Rp. 10.000 (kalo ini namanya bunuh diri!).
rl-backpacking
Setelah baca-baca artikel dan nanya kiri-kanan, menurut Boody Backpacker, backpacking itu sebuah cara bepergian secara mandiri dengan budget yang minimal tapi mencukupi dan dengan tas punggung yang berisikan barang-barang simple untuk kebutuhan selama dalam perjalanan. Namanya juga backpacking, berarti harus bawa back pack (tas punggung). Kalau orang yang backpackingan disebut backpacker. Kalo mau liat Backpacker itu kayak gimana bentuknya, datang aja ke Jalan Jaksa di Jakarta atau di Jalan Sosrowijayan di Yogyakarta, pasti ketemu banyak Backpacker pada bertebaran.
Kalo Wikipedia sih bilangnya kayak gini: “Backpacking is a term that has historically been used to denote a form of low-cost, independent international travel. Terms such as independent travel and/or budget travel are often used interchangeably with backpacking. The factors that traditionally differentiate backpacking from other forms of tourism include but are not limited to the following: use of public transport as a means of travel, preference of youth hostels to traditional hotels, length of the trip vs. conventional vacations, use of a backpack, an interest in meeting the locals as well as seeing the sights” 
Kalo baca definisi backpacking menurut Wikipedia, bedanya backpacking dengan cara bepergian lainnya bisa dilihat dari penggunaan alat transportasi, akomodasi, barang bawaan, dan budget. Makanya backpacker gak sama dengan turis meskipun mereka sama-sama bertujuan untuk jalan-jalan. Backpacker akan lebih memilih jalan-jalan dengan menggunakan transportasi umum yang murah tapi nyaman secara independen (angkot, bisa, kereta api, atau pesawat) dan gak pake travel agent yang siap ngatar kemana-mana, tinggal di hostel, motel, atau penginapan, membawa barang-barang yang praktis, multifungsi, dan gak ngerepotin dalam tas punggung gede, bukan pake koper, dan tentunya dengan budget yang hemat. Tapi harus diingat, menjadi backpacker itu gak harus tersiksa dengan budget yang minimal. Seorang backpacker harus kreatif dalam menggunakan budget yang minimal tapi masih bisa bersenang-senang. Jangan sama dengan kebanyakan orang yang rela gak makan berhari-hari dan tidur di jalan hanya karena ingin keren disebut backpacker tapi malah jadi gelandangan. Jalan-jalan kan buat senang-senang bukan buat sengsara.
Dalam hal kepuasan, gak usah ditanya lagi. Selama backpacking, pasti akan menemukan pengalaman baru yang jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan jalan-jalan ditemenin agen perjalanan. Backpacker pastinya bebas menggunakan waktunya untuk kemana saja yang dia mau untuk mengeksplor suatu tempat wisata, gak kayak turis yang diatur-atur sama sang agen perjalan. Kasian deh lo! Abis backpackingan sekali dijamin deh bakal pengen lagi.



Sejarah singkat Backpacking
Karena backpacking itu berasal dari Bahasa Inggris, makanya backpacking itu awal mulanya berkembang di Amerika Serikat pada masa pergerakan kaum muda yang disebut Hippie Trail sekitar tahun 1960. Anak-anak muda ini pada bepergian ke Eropa dan Asia, khususnya India dan Nepal, untuk sekedar jalan-jalan dengan biaya seminimal mungkin. Pada saat itu juga berkembang istilah hitchhiking yang artinya numpang mobil di tengah jalan dengan modal ngacungin jempol doang. Keren gak tuh! Sejak saat itu, bepergian dengan budget yang murah kayak gini berkembang pesat dan kemudian disebut backpacking yang sangat popular di Indonesia sejak awal tahun 2000an.
Seiring dengan menjamurnya gaya hidup baru ini, muncullah juga istilah-istilah lain selain backpacking. Ada yang disebut flashpacking, gap-packing, ultralight backpacking, dan lain sebagainya. Apa pula itu??? Kalo mau tahu apa aja istilah-istilah itu. Silahkan temukan di artikel selanjutnya!
Nah, kalau udah pada tau apa itu backpacking, apa ada yang tertarik menggeluti hobi popular ini?? Boody Backpacker siap membantu dan nemenin jalan-jalan.

“Barang Bawaan Saat Backpackingan itu…” Boody Backpacker menjawab.

Sebagai seorang backpacker, sudah wajib hukumnya kita membawa barang yang tidak terlalu banyak dan merepotkan. Soalnya nanti bisa bikin sengsara di jalan! Untuk itu seorang backpacker harus bisa memilih dengan cermat barang apa saja yang sebaiknya dibawa saat bepergian, terutama bepergian yang memakan waktu yang cukup lama dan jauh.

Berikut ini adalah beberapa barang yang Boody biasa bawa saat backpackeran. Pkoknya disarankan ada di dalam backpack kita.

1.    Pakaian ganti.
Kalo ini sih udah jelas banget ya harus bawa. Masak mau pakai baju yang nempel di badan doang untuk beberapa hari. Backpacker itu harus bersih biar gak sakit. Juga biar bisa dapat gandengan juga kalo lagi traveling sendirian, hehhe. Tapi usahan pakaian yang dibawa adalah pakaian2 yang sesuai karakter cuaca di tempat tujuan kita. Kalo winter ya harus bawa pakaian yang tebal dan juga pakaian ketat (manset, legging) buat nahan dingin. Kalo pas musim panas, bawalah pakaian yang berbahan ringan biar gak kepanasan. Tidak direkomendasikan untuk membawa jins, karena itu bikin berat back pack kita. Apalagi kalo harus dicuci bakal lama keringnya. Celana pendek atau celana lapangan kudu dibawa juga. Jangan lupa juga bawa pakaian dalam. Lebih enak sih kalo bawa disposal underwear (panty) jadi gak usah repot nyuci kalo pakaian dalam kita terbatas.

2.  Dokumen perjalanan
Kalo gak bawa ini nih bisa gawat darurat! Pkoknya jangan sampe deh lupa bawa dokumen perjalan kita. Contohnya: passport, KTP, asuransi perjalanan, tiket pesawat, dan lain sebagainya. Sebaiknya barang-barang penting ini jangan dimasukin di dalam back pack kita, tapi disimpan di tas kecil yang senantiasa kita bawa kemana-mana. Sebaiknya sebelum berangkat, dokumen2 tersebut dicopy dulu biar jaga2 kalo sampe ilang. Kan repot kalo gak punya kopiannya!

3.    Toiletries/Peralatan mandi
Biar gak repot, bawalah peralatan mandi secukupnya saja. Pasta gigi, sikat gigi, shampoo, dan sabun cair adalah wajib dibawa. Jangan lupa bawa handuk juga. Kebanyak packpacker sih bawa handuk yang mirip kanebo (yang biasanya buat ngelap mobil motor/motor). Alasanya sih udah jelas, biar lebih praktis dan gak usah repot-repot dijemur abis dipakai. Tapi kalau mau bawa handuk biasa, bawalah handuk ukuran kecil.
Sehabis mandi juga harusnya kita pakai pewangi badan (deodorant/parfume), body lotion, dan lip balm. Gak usah keki bawa barang2 gituan. Ini untuk kebaikan kita juga kok. Backpacker kan harus wangi juga. Lotion dan lip balm bisa mencegah dari kulit kering dan bibir pecah-pecah saat jalan-jalan. Apalagi kalo saat musim dingin. Kedua barang ini sangat berguna.

4.    Gadget
Untuk mengabadikan moment perjalanan kita, jangan lupa bawa kamera digital. Pastika memorinya masih banyak. Kalo perlu bawa memori cadangan. Pastikan juga bawa battery yang bisa di-charge. Untuk itu jangan lupa bawa charger battery.
Charger hand phone juga jangan sampai ketinggalan. Usahakan handphone kita selalu hidup biar bisa menghubungi siapa saja saat kita dalam keadaan emergency.
Biar gak bosan dalam perjalanan, khususnya saat naik kereta atau bis, bawalah mp3 player yang berisi lagu2 kesayangan kita biar perjalanan kita lebih ceria.
Gak usah bawa laptop kalo lagi backpackeran. Sudah pasti kita akan kerepotan jagain biar gak dicuri atau rusak ketumpuk barang2 lainnya. Mending bawa hard-disk external aja untuk menyimpan dokumen2 dalam bentuk soft copy dan nyimpan foto.
Yang paling penting nih, bawa adaptor (colokan) listrik yang berkaki tiga. Apalagi kalo di luar negeri, semua colokannya punya tiga bolongan soalnya. Kalo gak ini kan kita gak bisa charge handphone, ipod, dan barang elektronik lainnya.

5.    Sendal jepit
Sendal jepit dipakai saat kita ke kamar mandi. Biasanya backpacker kan nginap di hostel yang gak nyediain sandal kayak di hotel mewah. Nah, biar nyaman saat ke kamar mandi, sandal jepitnya jangan sampi ketinggalan.

6.    Sarung, matras, dan sleeping bag
Selain dipakai buat sholat bagi yang muslim, sarung ini juga punya banyak fungsi. Dalam keadaan emergency, sarung ini bisa dipakai sebagai selimut, seprei, atau alas. Tapi kalo emang sarungnya mau dipakai beribadah, bawa aja 2 sarung. Satu buat sholat satunya lagi buat yang lainnya. Sarung bali juga oke tuh dibawa.
Tapi kalao tipe perjalanan kita sedikit outdoor, jangan lupa bawa sleeping bag dan matras biar tidurnya lebih nyaman.

7.    Bantal leher
Nah, bantal leher ini sangat berguna banget kalo kita lagi perjalanan jauh naik bisa, kereta, atau pesawat. Biar lehernya gak tegang dan biar bisa tidur pulas, bawa aja bantal leher. Sebaiknya bawa bantal leher yang bisa diisi udara sendiri, biar praktis.

8.    Pisau multifungsi

Jangan dikira bawa pisau trus kita mau masak-masaka. Gak bok! Pisau multifungsi ini bisa dipakai dalam segala keadaan karena memiliki mata pisau yang punya fungsi masing2. Bisa buat motong2, buka tutup botol soda dan wine, dan lain2. Pkoknya berguna banget dah!

9.    Lakban
Percaya gak percaya, lakban ini banyak fungsinya loh. Kalo di Negara-negara yang bersuhu dingin, biasanya orang-orang memakai lakban untuk menahan dingin. Kayaknya sih bisa dipake buat nge-wax bulu kaki juga, hhehee. Tapi yang jelas, lakban sangat membantu pada saat ada barang bawaan kita yang rusak atau sobek.

10. Lain-lain
Barang lain yang disarankan untuk dibawa adalah buku catatan kecil dan pulpen buat nulis diary, botol minuman, topi, slayer, sun glasses, paying/jas hujan, obat pribadi (balsam, minyak angin, dll), dan saos sambal kemaan sachet bagi yang suka dengan makanan pedas.

Kalo semua hal diatas sudah dipenuhi dan lengkap, artinya kita sudah siap berangkat. Tapi sebelum berangkat pastikan bahwa kondisi kesehatan kita dalam keadaan baik, jangan dipaksa untuk melakukan kegiatan berat sebelum memulai perjalanan kita, karena badan bisa lelah dan gaksemangat saat traveling.

Kalau ada barang2 lain yang direkomendasikan untuk dibawa saat traveling, silahkan dishare ya! Mari traveling bersama Boody Backpacker!

Monday, 22 November 2010

“Enaknya backpackeran itu…” Boody Backpacker menjawab

Pasti kita pada sering nanya kan, kenapa sih orang pada backpackeran?? Tanpa cari tahu jawabannya, pasti banyak orang yang menganggap remeh aktifitas ini. Dibilang buang-buang duit lah, gak ada kerjaan lah, dan seabrek tuduhan-tudahan nan keji kepada para backpacker. Pada belum nyoba aja sih, jadi belum tau rasanya backpackingan.
“Enaknya backpackingan itu enak bangeeeeetz,” Salah satu temen jawabnya kayak gitu. Ada lagi yang jawab, “Wah..bikin ketagihan pokoknya” Kalau Boody Backpacker sih hamper sama kayak yang lain. Enaknya itu selangit..lebih malah!! Hahah (Lebay yaaa??) Cobain aja kalo gak percaya!
Berdasarkan pengalaman banyak backpacker, manafaat dari backpacking itu:
1.    Selalu memberikan pengalaman baru dan seru
Percaya deh! Backpackingan itu selalu memberikan kita hal-hal baru yang gak bisa didapat dari jalan-jalan biasanya, selalu saja ada surprise yang menjadikan perjalan itu tak terlupakan. Seperti yang saya alami sewaktu di Kamboja. Waktu itu saya backpackingan sendirian. Sewaktu jalan-jalan di Siem Riep mengunjungi Angkor Wat, saya diberi tumpangan gratis sama orang lokal yang saya temui di jalan dengan syarat saya harus nyanyi sepanjang perjalanan. Karena emang saya hobi nyanyi, maka bernyanyilah saya sepanjang perjalanan ke salah satu candi di kawasan Angkor Wat. Bisa hemat duit deh jadinya!
2.    Banyak teman baru
Setiap kali saya backpackingan, pasti selalu dapat teman baru, baik itu orang asing atau pun penduduk lokal. Lumayanlah buat nambah-nambah koneksi. Gak jarang juga yang berawal dari teman trus lanjut menjadi pacar. Biasanya para backpacker ini bertemu di hostel atau pun di tempat-tempat wisata. Jadi kalo masih pada jomblo, buruan aja backpackingan. Pulang-pulang bisa dapat pacar loh. Terserah deh, bisa dapat lokal atau pun internasional, hehhe. Jadi jangan takut kalo backapckingan sendirian ya!
3.    Memperluas wawasan
Semakin banyak kita mengunjungi daerah lain, semakin luas wawasan kita tentang dunia ini. Backpacking memberikan pelajaran yang banyak kepada kita mengenai budaya suatu daerah, karakter orang-orang, bahasa, dan wawasan lainnya yang gak didapat di bangku sekolah.
4.    Mengembangkan diri
Dengan banyaknya hal-hal baru yang kita temui dalam perjalanan kita, maka semakin banyak juga pengalaman yang kita peroleh yang membentuk dan mengasah kemampuan kita menghadapi hal-hal baru tersebut. Kendala yang dirasakan dalam perjalan akan membuat kita semakin kuat dalam menghadapi masalah sehari-hari. Perbedaan yang kita peroleh sewaktu kita backpacking ke luar ke luar negeri akan membuat kita semakin open-minded, percaya diri dengan diri kita, dan semakin bangga akan budaya dan bangsa kita sendiri. Kita juga akan mendapatkan banyak pelajaran hidup dari orang-orang yang kita temui dalam perjalanan kita. Dijamin!
5.    Bikin badan dan pikiran lebih sehat
Gak usah takut terkena osteoporosis atau rematik kalau sudah jadi backpacker. Gak bakalan kena deh penyakit-penyakit kayak gituan keculai kalo emang udah kena. Backpacker yang sering mengandalkan kaki untuk bepergian pastinya akan melatih otot-otot badan, apalagi kalo bawa backpack 100 liter. Bisa kekar tuh badan dari ujung rambut sampe ujung jempol kaki. Selain itu, tempat-tempat yang kita kunjungi dan hal-hal baru yang kita dapatkan akan selalu menyegarkan pikiran. Coba deh liat backpacker di jalan-jalan, rata-rata pasti badannya sexy, tegap, dan bertotot. Ya kan??
6.    Membuat karakter untuk rajin menabung
Boleh dibilang ini akan menjadi efek samping yang sangat positif kalo kita abis backpackeran. Karena ketagihan jalan-jalan, makanya kita akan terdorong untuk sering-sering menyisihkan duit jajan untuk dipake backpackeran nantinya. Kita juga akan semakin bijak kalo mau belanja baik ketika sedang backpacking atau tidak. Pengeluaran kita akan semakin terkendali dengan perhitungan dan pemikiran yang cermat.

Ternyata backpacker banyak enaknya kan? Udah pada tertarik belum nih memulai perjalanan backpackingnya? apa Boody Backpacker siap membantu dan nemenin jalan-jalan.